Minggu, 22 Maret 2020

Alasan Pentingnya After Sales Service Untuk Perusahaan dan Bagaimana Kinerja Karyawan Menjadi Lebih Baik

Alasan Pentingnya After Sales Service Untuk Perusahaan dan Bagaimana Kinerja Karyawan Menjadi Lebih Baik



Biasanya untuk membeli barang-barang tertentu kita menanyakan ‘apakah ada garansi?’. Ya, garansi ini menjadi salah satu contoh bentuk after sales service (layanan purna jual) yang diberikan perusahaan/penjual/provider kepada konsumen setelah terjadinya pembelian produk.
Contoh bentuk proses pasca penjualan atau pelayanan purna jual diperusahaan dilingkungan adalah After Sales Service. 

a. Menurut Para Ahli  after sales service: 
Menurut Lele dan Karmarkar (2002) yaitu layanan yang diharapkan dari sebuah produk yang dapat dispesifikasikan ke dalam tiga bidang, yaitu reliabilitas, ketergantungan terhadap layanan, dan perawatan. 
Menurut Hindle & Thomas (2004), mengartikan after sales service sebagai layanan yang diberikan perusahaan/produsen kepada konsumennya setelah konsumen tersebut melakukan pembelian produk.
Mathe & Saphiro (2002) memberikan pandangannya bahwa after sales service sebenarnya lebih dari sekedar memperbaiki sesuatu yang rusak, dimana tampak menjadi fungsi utama dari sekian banyak fungsi/manfaat after sales service yang sebenarnya. 
Sedangkan menurut Patton (2002), after sales service merupakan suatu layanan pendukung produk yang bertujuan untuk membuat suatu produk dapat bekerja dengan wajar untuk jangka waktu lama.
Dari kedua pengertian ahli diatas, bisa dilihat bahwa after sales service menjadi layanan pendukung yang diberikan perusahaan kepada konsumen yang berkaitan dengan produknya seperti dalam hal perawatan atau perbaikan. After sales service diberikan sebagai bentuk jaminan kualitas barang. Biasanya pembeli juga akan lebih percaya kepada perusahaan yang memberikan jasa seperti ini karena mereka merasa lebih terjamin. 

b. Bentuk After Sales Service
Seperti yang telah dijelaskan di awal, garansi adalah contoh dari after sales service yang paling umum diberikan perusahaan. 
Menurut Thomas A. Ganon (2004), garansi ditujukan untuk meyakinkan konsumen bahwa produk dalam keadaan baik atau bebas dari kerusakan karena ketidaktelitian dalam proses produksi atau karena penggunaan material yang kurang baik dan berlaku untuk jangka waktu tertentu. Garansi ini bisa dalam bentuk garansi perbaikan kurun waktu tertentu, garansi tukar barang, dan layanan perbaikan oleh tim yang datang ke rumah. Selain itu, customer service seperti layanan konsultasi juga bisa tergolong layanan purnajual ini.


Menurut SNI (Standar Nasional Indonesia) tahun 2007, jenis after sales service dibagi menjadi dua, yaitu : 
Pelayanan purna jual selama masa garansi, berupa jaminan pemeriksaan, perbaikan dan/atau penggantian barang atau komponennya tidak berfungsi dengan biaya ditanggung oleh principal selama barang digunakan/dioperasikan. 
Pelayanan purna jual pasca garansi berupa jaminan perawatan berkala, perbaikan, penggantian, dan ketersediaan komponen dari barang yang bersangkutan, ketersediaan teknologi, tenaga teknis yang kompeten serta bengkel perawatan dan perbaikan yang disediakan dengan biaya yang dibebankan kepada konsumen.


Nah selain pentingnya after sales service yang penting untuk perusahaan, Perusahaan pun tidak akan berkembang tanpa adanya karyawan , karena karyawan juga sangat berpengaruh terhadap majunya perusahaan. Di dalam sebuah perusahaan terdapat atasan atau pemilik perusahaan dan juga pekerjanya yaitu karyawan, Pemilik perusahaan juga harus selalu memantau, memperhatikan karyawannya agar tau bahwa kerja nya itu tetap dengan sesuai aturan yang ada karena iti juga akan berpengaruh pada kinerja dan produk yang dinhasilkan itu sendiri. Atasan dan bawahan juga harus saling memahami dan membantu. 

Ini dia Ilustrasi bentuk motivasi kepada karyawan untuk meningkatkan produktivitas kerjanya.

Misalnya kamu adalah karyawan yang melakukan kesalahan. Jika bosmu mengkritik kamu dengan pedas, tentu kamu akan merasa tidak bersemangat lagi bahkan membenci bosmu. Jika bosmu mengkritik dengan kata-kata yang baik dan tetap menghargai kerja kerasmu walau hasilnya jadi salah, tentu kamu akan bersemangat dan memperbaiki kesalahanmu.
Adapun dalam Hubungan Sosial. 
Meskipun Anda berperan sebagai atasan, pastikan untuk berbaur dengan karyawan dan jalin hubungan sosial yang baik dengan mereka. Hubungan sosial yang baik di lingkungan kerja bisa menjadi motivasi dan semangat bagi semua pekerja di kantor ataupun sebuah perusahaan.



Kelompok 3 Akuntansi Manajemen
1. Fira Fitrullah Aeni
2. Lisma Wanty
3. Tesa Amellia

Jumat, 21 Februari 2020

CONTOH ANALISIS PENERAPAN BIAYA RELEVAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN

CONTOH  ANALISIS PENERAPAN BIAYA RELEVAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Dalam menjalankan kegiatan suatu perusahaan seringkali manajemen dihadapkan pada beberapa pilihan atau alternatif dari kegiatan yang dilakukan. Dari berbagai alternatif tersebut, maka manajemen harus memilih satu alternatif yang paling menguntungkan bagi perusahaan. Untuk memilih salah satu dari alternatif terebut, maka majanemen membutuhkan informasi tentang biaya. Mengenai biaya perlu diperhatikan oleh setiap perusahaan karena digunakan dalam penetapan harga, efisiensi penggunaan sumber daya, dan evaluasi tentang produk yang menguntungkan.
Ketika suatu departemen atau produk yang ada di perusahaan mengalami suatu masalah penurunan penghasilan, seorang manajer harus secara sigap untuk melakukan upaya agar perusahaan menghasilkan laba dan tidak mengalami kerugian.
Maka berikut ini contoh tentang pengambilan keputusan tentang melanjutkan atau mengganti departemen/produk.
PT. FOODY mempunyai data sebagai berikut:

Keterangan
Departemen
Cafe Resto (Rp)
Cake
Catering
Restauran
Pendapatan
400.000.000
250.000.000
150.000.000
200.000.000
Biaya Variabel
200.000.000
150.000.000
80.000.000
90.000.000
Biaya Tetap:




- Terhindarkan
60.000.000
40.000.000
30.000.000
40.000.000
- Tak terhindarkan
60.000.000
30.000.000
60.000.000
0
Diminta: berikan alternatif mana yang terbaik apakah perlu mengganti
departemen yang mengalami kerugian dengan cafe
resto?



Keterangan
Departemen
Cake
Catering
Restauran
Pendapatan
400.000.000
250.000.000
150.000.000
Biaya Variabel
200.000.000
150.000.000
80.000.000
Kontribusi Margin
200.000.000
100.000.000
70.000.000
Biaya Tetap



- Terhindarkan
60.000.000
40.000.000
30.000.000
- Tak Terhindarkan
60.000.000
30.000.000
60.000.000
Total
120.000.000
70.000.000
90.000.000
Laba Rugi
80.000.000
30.000.000
(20.000.000)

Berdasarkan data di atas ternyata departemen restauran mengalami kerugian dibandingkan departemen lain. Tetapi dengan alternatif lain sebelum departemen restauran di tutup lebih baik diganti dengan membuka departemen cafe resto. Setelah di perhitungkan pendapatan  dan pengeluaran data cafe resto sebagai berikut :
Pendapatan
Rp. 200.000.000
Biaya variabel
Rp.   90.000.000
Biaya Tetap Terhindarkan
Rp.   40.000.000


Berdasarkan data di atas keputusan dilanjutkan atau di ganti yang harus di ambil keputusan oleh PT. FOODY.
Keterangan
Dilanjutkan (Rp)
Diganti (Rp)
Perbedaan (Rp)
Penjualan/Pendapatan
800.000.000
850.000.000
50.000.000
Biaya Variabel
430.000.000
440.000.000
10.000.000
B. Tetap Terhindarkan
130.000.000
140.000.000
10.000.000
Jumlah
560.000.000
580.000.000
20.000.000
Laba Sebelum Biaya Tetap tak Terhindarkan
240.000.000
270.000.000
30.000.000

Analisis :  Pada Informasi tersebut menunjukan kesimpulan yang dapat diambil  adalah menutup departemen Restauran untuk di gantikan dengan departemen Café Resto yang bisa memberikan keuntungan lebih besar yaitu sebesar  Rp. 270.000.000.

Jika tadi kita sudah membahas tentang pengambilan keputusan melanjutkan atau mengganti departemen/produk, sekarang kita akan membahas tentang keputusan menjual atau memproses lebih lanjut hasil produksi. Dalam pengambilan keputusan ini informasi akuntansi diferensial yang diperlukan oleh manajemen adalah: pendapatan diferensial dengan biaya diferensial jika alternatif  menjual atau memproses lebih lanjut. Berikut contoh soalnya.

PT. SENANDUNG mempunyai data sebagai berikut:
PT. SENANDUNG menjual barang X seharga Rp. 15.000.000
dan menjaul barang Z seharga Rp 22.000.000
Biaya produksi barang X Rp. 10.000.000 dan bila diproses lebih
lanjut dengan biaya Rp. 25.000/ unit akan menjadi produk Z.
dengan jumlah unit yand diproduksi 10.000 unit
Setiap unit barang X akan menjadi 30% barang Z

Harga Jual Barang X
Rp. 15.000.000,-
Harga Jual barang Z
Rp. 22.000.000,-
Biaya Produksi Barang X
Rp.10.000.000,-
Produksi Barang X
Rp. 10.000,-
Biaya Proses lebih Lanjut
Rp. 25.000,-

Perbandingan Unit barang X Akan menjadi 30% barang Z
Informasi Akuntasi untuk pengambilan keputusan

Keterangan
Dijual barang x (Rp)
Dijual Barang 2 (Rp)
Analisis Diferensial (Rp)
Penjualan



Barang X
150.000.000.000
-

Barang Z

66.000.000.000
84.000.000.000
Biaya produksi
100.000.000.000
100.000.000.000

Biaya pengolahan lebih lanjut

250.000.000.000
250.000.000.000
Laba


83.750.000.000

Kesimpulan: Lebih baik PT. Senandung memilih Alternatif untuk menjual barang X lebih lanjut kerena menghasilkan  laba yang lebih besar.


Kamis, 13 Februari 2020

Latihan Akuntansi Manajemen

KELOMPOK 3
NAMA                   : FIRA FITRULLAH AENI
 TESA AMELLIA
 LISMAWANTI
SEMESTER        : 4 (EMPAT)
PRODI                  : MANAJEMEN
MATA KULIAH : AKUNTANSI MANAJEMEN
DOSEN                    : Bpk ZULKARNAIN,SE,M.SI























1.       Sebut dan jelaskan biaya berdasarkan perubahan volume produksi!
Jawab :
Beberapa jenis biaya bervariasi langsung dengan perubahan volume produksi, sedangkan biaya lainnya tidak berubah terhadap jumlah produksi. Oleh karena itu, manajemen perlu memerhatikan beberapa kecenderungan biaya tersebut untuk dapat merencanakan dan mengendalikan efek biaya terhadap volume produksi.
a.       Biaya tetap, biaya yang harus dikeluarkan  relatif sama walaupun volume produksi berubah dalam bata-batas tertentu. Contoh, biaya listrik untuk penerangan, telefon, air bersih, gaji karyawan, dan lain-lain.
b.       Biaya variabel, yaitu biaya yang berubah besarnya secara proporsional dengan jumlah produk dibuat. Contoh, biaya bahan baku, tenaga kerja langsung jika sistem penggajian berdasarkan volume, dan lain-lain.
c.       Biaya semi variabel, biaya yang berubah tidak proporsional dengan perubahan volume, misalnya perubahan volume melewati kapasitas fasilitas yang ada sehingga diperlukan penambahan kapasitas mesin.

2.       Berikut ini adalah data biaya yang dikeluarkan oleh PT. ABC dalam memproduksi pakaian olah raga selama bulan Januari sampai Desember tahun 2017

Bulan

Jumlah Biaya
(Dlm Rp.),-)

Jumlah Unit

Januari
10.000.000
125.000
Februari
40.000.000
275.000
Maret
25.000.000
250.000
April
15.000.000
150.000
Mei
30.000.000
225.000
Juni
20.000.000
175.000
Juli
5.000.000
100.000
Agustus
50.000.000
325.000
September
60.000.000
375.000
Oktober
45.000.000
300.000
November
55.000.000
350.000
Desember
35.000.000
250.000
Diminta hitunglah besarnya biaya tetap dan variabel dengan
menggunakan metode:
a) Metode Titik Tertinggi dan Terendah (high and low point method)
b) Metode grafik statistikal (statistical scattergraph method)
c) Metode kuadrat terkecil (least squares method)



Jawab :

Bulan


    Jumlah Biaya(Dlm Rp.) ,-

Jumlah Unit

Januari
10.000.000
125.000
Februari
40.000.000
275.000
Maret
25.000.000
250.000
April
15.000.000
150.000
Mei
30.000.000
225.000
Juni
20.000.000
175.000
Juli
5.000.000
100.000
Agustus
50.000.000
325.000
September
60.000.000
375.000
Oktober
45.000.000
300.000
November
55.000.000
350.000
Desember
35.000.000
250.000
Jumlah
390.000.000
2.900.000

a. Metode titik tertinggi dan terendah
Jumlah Biaya Dalam  Memproduksi Pakaian Olahraga Dalam (Rp,-)
Tertinggi dan Terendah

Tertinggi
Terendah
selisih
Jumlah unit
375.000
100.000
275.000
Jumlah Biaya
Rp 60.000.000
Rp 5.000.000
Rp 55.000.000




Unsur biaya variabel dalam biaya memproduksi pakaian olahraga dihitung sebagai berikut :
Biaya variabel 55.000.000 : 275.000 = 200
Perhitungan unsur biaya tetap dalam biaya memproduksi pakaian olahraga sebagai berikut :

Titik kegiatan tertinggi
Titik kegiatan terendah
Biaya memproduksi pakaian olahraga
Rp. 60.000.000
Rp 5.000.000
(Biaya variabel x jumlah unit tertinggi) Rp.200 x 375.000
Rp 75.000.000

(Biaya variabel x jumlah unit terendah) Rp. 200 x 100.000

Rp 20.000.000
Biaya memproduksi pakaian olahraga tetap
Rp. 15.000.000
Rp 15. 000.000


Maka biaya variabel dan biaya tetap dapat disajikan dalam persamaan di bawah ini :
TC = FC + VCx atau y =  a+bx
TC/y = Biaya variabelMo
Fc/a = Biaya Tetap
VC/b = Biaya variabel
X = Jumlah produksi
Sehingga dapat dituliskan sebagai berikut:
TC = Rp. 15.000.000 + (Rp. 200)x
Jadi biaya total memproduksi terdiri dari biaya tetap ( Rp. 15.000.000 ) ditambah (Rp. 200) dikalikan banyaknya jumlah yang diproduksi.
b. Metode Grafik Statistikal
Persamaan TC = 15.000.000 + 200x
Atau y= 15.000.000 + 200x
Sehingga:
Bulan
Y = -15.000.000 + 200x
Total biaya (y) (Dlm Rp,-)
Januari
y = 15.000.000 + 200 (125.000)
40.000.000
Februari
y = 15.000.000 + 200(275.000)
70.000.000
Maret
y = 15.000.000 + 200 (230.000)
65.000.000
April
y = 15..000.000 + 200 (150.000)
45.000.000
Mei
y = 15.000.000 + 200 (225.000)
60.000.000
Juni
y = 15.000.000 + 200 (175.000)
50.000.000
Juli
y = 15.000.000 + 200 (100.000)
35.000.000
Agustus
y = 15.000.000 + 200 ( 325.000)
80.000.000
September
y = 15.000.000 + 200 (375.000)
90.000.000
Oktober
y = 15.000.000 + 200 (300.000)
75.000.000
November
y = 15.000.000 + 200 (350.000)
85.000.000
Desember
y = 15.000.000 + 200 (250.000)
65.000.000







96.000.000 -     
80.000.000 -
70.000.000 -
60.000.000 -
50.000.000 -
46.000.000 -
30.000.000 -
20.000.000 -
10.000.000 -
 1    2    3    4    5    6    7    8    9    10    11   12   
               

c. Metode Kuadrat Terkecil
Bulan ke
Jumlah Biaya
Jumlah Unit


y
x
xy
x2
Januari
10.000.000
125.000
1.250.000.000.000
15.625.000.000
Februari
40.000.000
275.000
11.000.000.000.000
75.625.000.000
Maret
25.000.000
250.000
6.250.000.000.000
62.500.000.000
April
15.000.000
150.000
2.250.000.000.000
22.500.000.000
Mei
30.000.000
225.000
6.750.000.000.000
50.625.000.000
Juni
20.000.000
175.000
3.500.000.000.000
30.625.000.000
Juli
5.000.000
100.000
500.000.000.000
10.000.000.000
Agustus
50.000.000
325.000
16.250.000.000.000
105.625.000.000
September
60.000.000
375.000
22.500.000.000.000
140.625.000.000
Oktober
45.000.000
300.000
13.500.000.000.000
90.000.000.000
November
55.000.000
350.000
19.250.000.000.000
122.500.000.000
Desember
35.000.000
250.000
8.750.000.000.000
62.500.000.000

∑y
∑x
∑xy
∑x2

390.000.000
2.900.000
111.750.000.000
788.750.000.000
                               




b =  n∑ (xy) – ∑x . ∑y
           n ∑x2 - (∑x)2
   = 12 x 111.750.000.000.000 – 2.900.000 x 390.000.000
                                    12 (788.750.000.000) – (2.900.000)2
                           =  Rp. 1,27
               
a =  ∑y – b (∑x)
                n
   = 390.000.000 – 1,27 (2.900.000)                                       
12
                    = Rp. 32. 193
Jadi        y = a + bx
                y = Rp. 32,193,- + (Rp. 1,27,-) x